Detik membilang saat, waktu membilang hari, hampir sepurnama berlalu aku sepi tanpa jari jemari ligat menari di papan kekunci menitip pertemuan di alam maya. Sehari kini ibarat sesaat, kian suntuk mengejar waktu untuk melandaikan diri dalam suasana seperti dahulu kala.
Terlalu banyak yang telah ku lalui dalam tempoh sepurnama ini. Dari kerja-kerja meng"research", keluarga hinggalah kepada kehidupan peribadi. Terlalu banyak dan terbeban kiranya kerja meng"research". Lepas satu, satu lagi tidak putus-putus, tak henti-henti. Namun airmata sering menjadi peneman akhir-akhir ini pabila diri ini dihujani kepetahan tutur kata manusia. Belum pun lulus ujian yang satu itu, telah Allah berikan ujian berikutnya. Subhanallah!!!
Sesungguhnya setiap perkara yang berlaku pasti terselindung hikmah disebaliknya. Hari yang bersilih ganti, waktu tidak menunggu ku untuk meratapi segala yang membelenggu sebaliknya kini azam dan semangat baru ku tanam sedalam azali. Tidak putus doa ku pohon agar segalanya kembali seperti sedia kala tanpa ada ragu di jiwa. Tapi apakan daya, aku hanya hamba yang hina memohon sekadar satu dugaan bukan satu kepastian.
Biarlah kiranya kepiluan semalam berlalu dan dibuang jauh dari sudut pilu hati ini. Kehadiran semangat baru ciptaan Ilahi ini yang kini aku benar mendakap sanubari ku menjadi tunjang kekuatan ku kini. Hanya mereka yang ingin terus melayari denganku aku biarkan mereka menumpang bahtera kehidupan ku, aku sudah tidak perlu mereka yang lain yang hanya menjanjikan impian palsu.
Aku perlu semakin matang dalam menilai segala tindakan. Apa yang terjadi kepada keluarga ku satu pembelajaran terbaik untuk aku. Jangan mudah melatah, renungi dan bermuhasabah diri akan mendidik kematangan aku. Jangan nanti status "cik" berubah menjadi "puan", diri masih terbelenggu sifat keanak-anakan. Sebelum diri bisa mendidik anak, diri itu biarlah terdidik dahulu. Jika mahukan anak yang bijak, maka jadi lah ibu atau bapa yang bijak terlebih dulu.
Updates tentang Mr. Cinta!Tabahkan hati mu wahai perwiraku...Final exercise sangat menguji kekuatan mental, fizikal, rohani dan jasmani. Aku hanya bisa mengutus doa buatmu sayang. Tatkala aku dijamu ceritera Mr Cinta, lantas diri menjadi insaf. Ya Tuhan...kecil sungguh ujian ku, rupa-rupanya Kau menguji yang lebih hebat buat teman hatiku. Hanya satu yang ku harapkan agar kami sama-sama dapat menempuh dugaan maha hebat ini. Insyallah!
Insyallah...agar hanya yang terindah dan lebih baik akan kami lalui mulai dari saat ini. Doa dua bonda tersayang yang menjadi sumber kekuatan buat Mr. & Mrs. Cinta.
Terlalu banyak yang telah ku lalui dalam tempoh sepurnama ini. Dari kerja-kerja meng"research", keluarga hinggalah kepada kehidupan peribadi. Terlalu banyak dan terbeban kiranya kerja meng"research". Lepas satu, satu lagi tidak putus-putus, tak henti-henti. Namun airmata sering menjadi peneman akhir-akhir ini pabila diri ini dihujani kepetahan tutur kata manusia. Belum pun lulus ujian yang satu itu, telah Allah berikan ujian berikutnya. Subhanallah!!!
Sesungguhnya setiap perkara yang berlaku pasti terselindung hikmah disebaliknya. Hari yang bersilih ganti, waktu tidak menunggu ku untuk meratapi segala yang membelenggu sebaliknya kini azam dan semangat baru ku tanam sedalam azali. Tidak putus doa ku pohon agar segalanya kembali seperti sedia kala tanpa ada ragu di jiwa. Tapi apakan daya, aku hanya hamba yang hina memohon sekadar satu dugaan bukan satu kepastian.
Biarlah kiranya kepiluan semalam berlalu dan dibuang jauh dari sudut pilu hati ini. Kehadiran semangat baru ciptaan Ilahi ini yang kini aku benar mendakap sanubari ku menjadi tunjang kekuatan ku kini. Hanya mereka yang ingin terus melayari denganku aku biarkan mereka menumpang bahtera kehidupan ku, aku sudah tidak perlu mereka yang lain yang hanya menjanjikan impian palsu.
Aku perlu semakin matang dalam menilai segala tindakan. Apa yang terjadi kepada keluarga ku satu pembelajaran terbaik untuk aku. Jangan mudah melatah, renungi dan bermuhasabah diri akan mendidik kematangan aku. Jangan nanti status "cik" berubah menjadi "puan", diri masih terbelenggu sifat keanak-anakan. Sebelum diri bisa mendidik anak, diri itu biarlah terdidik dahulu. Jika mahukan anak yang bijak, maka jadi lah ibu atau bapa yang bijak terlebih dulu.
Updates tentang Mr. Cinta!Tabahkan hati mu wahai perwiraku...Final exercise sangat menguji kekuatan mental, fizikal, rohani dan jasmani. Aku hanya bisa mengutus doa buatmu sayang. Tatkala aku dijamu ceritera Mr Cinta, lantas diri menjadi insaf. Ya Tuhan...kecil sungguh ujian ku, rupa-rupanya Kau menguji yang lebih hebat buat teman hatiku. Hanya satu yang ku harapkan agar kami sama-sama dapat menempuh dugaan maha hebat ini. Insyallah!
Insyallah...agar hanya yang terindah dan lebih baik akan kami lalui mulai dari saat ini. Doa dua bonda tersayang yang menjadi sumber kekuatan buat Mr. & Mrs. Cinta.
0 comments:
Post a Comment